Jam Operasional :

Senin-Kamis: 07.30-16.00, Jumat: 07.30-16.30 WITA

Unit Teaching Factory Poltek ATIM Makassar Jaring Inovasi Mahasiswa Lewat Program PKM-T

Penyerahan simbolis produk Teaching Factory Politeknik ATI Makassar kepada UMKM di Sulawesi Selatan pada acara Dies Natalis ke-55 Politeknik ATI Makassar, 28 April 2022

MAKASSAR-Politeknik ATI Makassar melalui unit Teaching Factory menjaring karya inovasi mahasiswa melalui program Pekan Kreativitas Mahasiswa Teknologi (PKM-T) Tahun 2022.

Program ini sebagai bentuk implementasi pembelajaran teaching factory yang telah diterapkan di Politeknik ATI Makassar sebuah konsep pemberlajaran yang berbasis produksi barang atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.

Ketua Unit Teaching Factory, Abdul Nasser Arifin menjelaskan, PKM-T merupakan program bantuan dari Politeknik ATI Makassar yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengajukan proposal untuk merealisasikan ide dan inovasi mereka untuk membantu industri berskala mikro atau kecil.

PKM-T dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi, serta mempersiapkan mahasiswa mampu menghasilkan karya inovasi yang sesuai dengan standar industri dan dunia usaha.

“Melalui kegiatan ini mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, membangun kerja sama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni,”jelasnya, Rabu (8/6/2022)

Dosen Prodi Teknik Manufaktur Industri Agro ini menambahkan proposal PKM-T yang diajukan mewajibkan mahasiswa untuk menerapkan prinsip-prinsip teaching factory dan bertukar pikiran dengan mitra terlebih dahulu, karena produk PKMT merupakan solusi atas persoalan prioritas mitra.

“Output dari proposal yang diajukan mahasiswa bisa berupa model, desain, atau alat yang sudah beroperasi dengan sempurna, bisa juga berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan. Jika sudah memiliki draf paten akan menjadi nilah tambah,”tambahnya.

Untuk bidang penerapan teknologi, pihaknya juga melibatkan reviewer dari berbagai unsur, yakni akademisi, Dinas PMD Provinsi Sulsel dari unsur birokrat, dan PT Kawan Lama dari unsur industri.

Nasser juga menyebut, beberapa karya mahasiswa dari program PKM-T tahun 2021 lalu telah dimanfaatkan beberapa UMKM yang ada di Sulsel, seperti alat penyortir bijih kopi otomatis yang kini dipakai di Toraja Kawaa Roastery dan alat perajang pisang untuk bisnis keripik pisang.(*)

Lihat juga…