Dalam rangka menjalankan program Skill for Compititiveness, tim dari lembaga pengembangan pendidikan asal Swiss, mengunjungi Kampus Politeknik ATI Makassar, Kamis (12/4/2018).
Kunjungan tersebut guna mempelajari sistem pendidikan dan pengajaran yang ada di Politeknik ATI, untuk mempertimbangan bantuan teknis dan peralatan apa saja yang akan diterapkan di Akademi Komunitas Bantaeng nantinya.
Seperti diketahui, Program Skill for Competitiveness ini merupakan kerjasama kementerian Perindustrian RI, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi dan Swiss Contact (lembaga pengembangan pendidikan di Swiss).
Bentuk programnya sendiri yakni bantuan peralatan laboratorium pelatihan teknis, berupa pengiriman pelatihan ke kampus-kampus yang dianggap layak oleh tim dari Swiss untuk belajar.
Direktur Program Skill for Competitiveness, Peter Braun mengatakan, gedung kampus yang terletak di Jalan Sunu itu memang lebih kecil dibanding kampus yang dikunjungi sebelumnya, seperti Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Atmi Solo dan Politeknik Bandung. Namun, kelebihan justru ditemukan pada laboratorium Politeknik ATI Makassar.
“Kampus ini memiliki peralatan laboratorium yang memadai dan rapi,” Ujar Peter dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyatku.com.
Politeknik ATI Makassar sendiri memiliki 4 jurusan. Dimana masing-masing jurusan memiliki beberapa laboratorium. Contohnya, jurusan teknik manufaktur industri agro yang memiliki laboratorium gambar, laboratorium CNC, laboratorium proses produksi, laboratorium perawatan mesin dan laboratorium pengelasan.
Politeknik ATI Makassar sendiri memiliki 4 jurusan. Dimana masing-masing jurusan memiliki beberapa laboratorium. Contohnya, jurusan teknik manufaktur industri agro yang memiliki laboratorium gambar, laboratorium CNC, laboratorium proses produksi, laboratorium perawatan mesin dan laboratorium pengelasan.
Source : http://edukasi.rakyatku.com/read/96566/2018/04/13/terapkan-sistem-fullblock-politeknik-ati-jadi-kampus-percontohan