MAKASSAR-Mendapatkan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) tertinggi di lingkungan unit Pendidikan Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjadi kado terbaik di perayaan Dies Natalis ke-55 Politeknik ATI Makassar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Politeknik ATI Makassar saat membacakan laporan kinerja Politeknik ATI Makassar dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-55 Politeknik ATI Makassar di Aula Kampus, Kamis (28/4/2022).
Basri menyebut, Politeknik ATI Makassar meraih nilai SAKIP mencapai 75,05 %. Angka tersebut meningkat dibanding nilai yang diperoleh tahun sebelumnya sebesar 72,83%.
“Nilai SAKIP ini menjadi salah satu indikator tata kelola keuangan di Politeknik ATI Makassar telah tergolong akuntabel untuk mewujudkan birokrasi satuan kerja yang efektif dan efisien dan berorientasi pada pelayanan prima,”kata Basri.
Pada kesempatan tersebut, Basri juga menyampaikan dalam roadmap pengembangan Politeknik ATI Makassar, tahun 2022 memasuki tahap pengembangan reputasi.
“Salah satu target yang ingin dicapai dalam tahap ini, yakni peningkatan akreditasi dari nilai B menjadi A. Persiapan reakreditasi pun tengah dilakukan oleh seluruh program studi maupun institusi,”katanya.
Untuk mencetak lulusan yang berkompeten, Politeknik ATI Makassar juga didukung dengan adanya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Pada tahun 2021 lalu, LSP Politeknik ATI Makassar menerbitkan sebanyak 457 sertifikat kompetensi.
“Sejak dibentuk hingga sekarang, LSP Politeknik ATI Makassar telah menerbitkan sebanyak 4.202 sertifikat kompetensi,”kata Basri.
Pengembangan skema kompetensi juga terus dilakukan. Pada awal tahun 2022, BNSP menerbitkan lembar verifikasi terhadap 41 skema kompetensi baru untuk Politeknik ATI Makassar yang bisa digunakan mahasiswa dalam proses uji kompetensi.
Basri juga menyampaikan, Politeknik ATI Makassar saat ini terus fokus membangun zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen menghilangkan segala praktik-praktik korupsi, gratifikasi, dan benturan kepentingan di seluruh layanan yang ada di Politeknik ATI Makassar dengan meningkatkan fungsi pengawasan dengan menyediakan kanal pengaduan dan whistleblowing.
“Perbaikan kualitas pelayanan publik juga senantiasa dilakukan untuk memberikan kepuasan layanan kepada masyarakat,”tambahnya.
Dalam acara peringatan Dies Natalis ke-55, Politeknik ATI Makassar turut melaunching buku 55 tahun, penandatangan MoU dengan PT Kawan Lama dan Disnakertrans Sulsel, penyerahan penghargaan kepada pegawai dan dosen terbaik, serta penyerahan produk buatan Teaching Factory ke sejumlah mitra. Salah satunya, produk hand sanitizer buatan Politeknik ATI Makassar yang akan digunakan di Whiz Prime Hotel.
Orasi Ilmiah
Dosen program studi Otomasi Sistem Permesinan, Masjono Muchtar turut menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul ‘Gaya Gravitasi Ombak sebagai Sumber Energi Terbarukan’.
Masjono melihat ombak yang merupakan gelombang sinusoidal memiliki potensi menjadi sumber energi listri. Ia pun mulai mengembangkan model pembangkit listrik tenaga ombak dan telah melakukan uji secara langsung di Pantai Barat Sabbangparu Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
“Pertama kali di dunia, pembangkit listrik tenaga ombak dengan tinggi ombak 10 cm sudah bisa menghasilkan tenaga listrik,”tambahnya.
Hasil tersebut membawa Masjono mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara dalam Konferensi Asia Pasific di Manila pada 2017 lalu.(*)