SENGKANG-Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri menghadiri Tudang Sipulung Peringatan Hari Jadi ke-622 Kabupaten Wajo yang bertajuk ‘Melalui Hari Jadi Wajo, Kita Wujudkan Tatanan Kehidupan Normal Baru, Menuju Wajo Maju dan Sejahtera di Ruang Pola Kantor Bupati, Sengkang, Minggu (28/3/2021) malam.
Basri hadir didampingi Pembantu Direktur II Herlina Rahim, Pembantu Direktur III Arminas, dan Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan M Yasin.
Dalam acara tudang sipulung tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Politeknik ATI Makassar dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo. MoU tersebut diteken langsung Muhammad Basri bersama Bupati Wajo Amran Mahmud yang didampingi Wakil Bupati Wajo Amran.
Selain dengan Politeknik ATIM, Pemkab Wajo juga melakukan MoU dengan satuan kerja Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lainnya, yakni Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar, Balai Diklat Industri (BDI) Makassar, SMK-SMAK Makassar, SMK-SMTI Makassar, dan Akademi Komunitas (Akom) Manufaktur Bantaeng.
“Dengan adanya MoU ini, kami sepakat melakukan kerja sama di bidang penumbuhan dan pengembangan industri dan usaha kecil mikro menegah,”kata Basri.
Menurutnya Politeknik ATI Makassar siap bersinergi dengan Pemkab Wajo dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan sektor industri dan UMKM yang diharapkan dapat memajukan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Wajo.
Sementara itu, Amran Mahmud dalam sambutannya menyampaikan, salah satu program Pemkab Wajo, yaitu melahirkan 1. 000 wirausahawan. Untuk mewujudkan target tersebut, Pemkab Wajo akan mendirikan Klinik Bisnis yang pertama di Sulawesi Selatan.
Selain itu, Pemkab Wajo akan mengembangkan integrated farming system yang menjadi kawasan percontohan untuk mengembangkan potensi-potensi pertanian, peternakan, dan perikanan di Wajo.
Di mana, di dalamnya terdapat area budidaya pertanian yang mengembangkan tanaman cabai dan holtikultura, area budidaya perikanan dan peternakan seperti sapi, ternak unggas, dan ikan, serta area budidaya pakan untuk menghasilkan produk tanaman pakan dan teknologi pakan.
“Di sini perindustrian akan masuk, bagaimana mengolahnya, bagaimana pengemasannya sehingga menghasilkan produk-produk lokal bernilai ekonomi. Jadi kami membutuhkan bantuan dari berbagai pihak,”tambahnya.
Selain itu, Pembangunan Kawasan Industri Wajo (KIWA) juga menjadi salah satu program prioritas Pemkab Wajo untuk mewujudkan Wajo Sejahtera. Pembagunan KIWA ini karena melihat berbagai potensi yang ada di Wajo, seperti potensi infrastruktur, potensi lahan, potensi sumber energi, dan potensi sumber daya alam.