Bambang Sardi1,Rachma2
1Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Fajar (UNIFA) Makassar Kampus UNIFA, Jl. Prof. Abdurahman Basalamah No. 101, Telp./Fax. (0411) 447508/(0411) 441119 2 Program Studi Teknik Kimia Mineral Jurusan Teknik Industri Politeknik ATI Makassar Kampus Politeknik ATI Makassar, Jl. Sunu No. 220, Makassar, Telp./Fax. (0411) 449609/(0411) 449697 *Penulis korespondensi: bambang.teknikkimia@gmail.com, mobile: 085255798392
Abstrak
Dari berbagai bahan bakar fosil, hanya batubara yang mempunyai potensi menjadi bahan bakar alternatif. Namun, kualitas batubara di Indonesia sebagian besar tergolong peringkat rendah. Metode yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas batubara yaitu desulfurisasi dan deashing secara fisika berupa pencampuran antara batubara peringkat rendah dengan peringkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio pencampuran optimum. Untuk mencapai tujuan, batubara disampling dari dua lokasi yaitu batubara peringkat rendah, daerah Sanga-Sanga dan batubara peringkat tinggi, daerah Sangatta. Setiap batubara dilakukan peremukan dan pengayakan, sehingga diperoleh ukuran 100 mesh dalam basis basah. Kemudian dikeringkan pada suhu 103oC selama 3 jam, sehingga sampel dalam basis kering. Pencampuran dilakukan antara batubara Sanga-Sanga dengan batubara Sangatta, dengan menvariasikan rasio, yaitu 100% : 0%, 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%, 0% : 100%. Waktu pencampuran pada setiap rasio selama 1 jam. Hasil pencampuran dikarakterisasi dan dianalisis mengikuti ASTM standar. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rasio pencampuran optimum antara batubara peringkat rendah dengan batubara peringkat tinggi adalah 25% batubara asal daerah Sanga-Sanga dengan 75% batubara asal daerah Sangatta dengan karakterisasi batubara campuran, yaitu 13,50% kadar air; 22,25% kadar zat terbang; dan 6.800 kcal/kg nilai kalori.
Kata kunci : Batubara, Deashing, Desulfurisasi, Pencampuran, Peningkatan
DOWNLOAD FULL VERSION :