MAKASSAR-Dinas Perindustrian, Perdangangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua akan menggandeng Politeknik ATI Makassar dalam kerjasama peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua.
Hal ini menjadi kesepakatan kedua belah pihak saat Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, Omah Laduani Ladamay bertandang ke Kampus Politeknik ATI Makassar, Rabu (20/1/2020).
Didampingi Kepala Bidang Industri Yoniman Ronting, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Industri Marsall Haka, dan Ketua Skill Development Center Kota Makassar Affandy Agusman Aris.
Mereka disambut Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri bersama Pembantu Direktur I Taufik Muchtar, Pembantu Direktur II Herlina Rahim, dan Pembantu Direktur III Arminas.
Hadir pula Ketua Inkubator Bisnis Idi Amin, Ketua Teaching Factory Abdul Nasser Arifin, serta Ketua Jurusan Teknik Kimia Mineral Andi Arninda dan Ketua Jurusan Teknik Manufaktur Jufri.
“Kami di Papua ingin ada perubahan, terutama yang menyangkut SDM karena pembangunan bukan hanya soal infrastruktur. Tapi yang tidak kalah penting pembangunan SDMnya untuk memperkuat ekonomi rakyat,”kata Omah dalam kunjungannya.
Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri pun menyambut baik rencana kerjasama terkait penguatan SDM yang ditawarkan.
Menurutnya, salah satu cara penguatan SDM, yakni melalui pendidikan vokasi industri. Di mana, Politeknik ATI Makassar adalah salah satu penyelenggara pendidikan vokasi industri di antara 12 politeknik/akademi komunitas di bawah naungan Kementerian Perindustrian.
Pembantu Direktur I Taufik Muchtar menawarkan program Pendidikan Vokasi Industri setara D1 yang menjadi program Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin yang dijalankan Politeknik ATI Makassar.
Hanya saja, penyelenggaraan program ini harus didukung pihak industri yang bisa menyerap langsung lulusan program tersebut.
Omah pun menimpali, Provinsi Papua memiliki industri kayu yang membutuhkan banyak tenaga kerja kompeten. Ia menambahkan, Papua memiliki potensi kayu, seperti kayu merbau, kayu soang, dan kayu gaharu.
Di akhir diskusi, Dinas Perindustrian, Perdangangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua akan mengirimkan 20 orang untuk mengikuti program Pendidikan Vokasi Industri setara D1 Politeknik ATI Makassar.
Namun tak hanya soal penyediaan SDM industri, pihaknya juga berharap Politeknik ATI Makassar bisa memfasilitasi membantu masyarakat Papua dapat menjadi wirausaha. Pasalnya, Papua juga memiliki produk unggulan, seperti ikan tuna, buah merah, sagu, kelapa hutan, dan tebu rawa yang diharapkan bisa memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Kami harap Politeknik ATI Makassar bisa mengajarkan masyarakat Papua menyusun business plan agar memudahkan mereka untuk menjadi wirausaha baru dan mempermudah utk mendapatkan bantuan modal dari perbankan,”jelasnya.
Muhammad Basri pun menyampaikan, Politeknik ATI Makassar memiliki inkubator bisnis dan teaching factory yang dapat membantu Dinas Perindustrian, Perdangangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua mencapai tujuan tersebut.