MAKASSAR-Tim Project Implementation Unit (PIU) Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth Project – Asian Development Bank (AKSI-ADB) Universitas Malikussaleh Aceh berkunjung ke Politeknik ATI Makassar, Kamis (27/10/2022).
Tim AKSI-ADB Unimal Aceh yang hadir, yaitu Kepala Biro Umum dan Keuangan Zulfikar didampingi tim PPK Bustami dan Muzakkar, serta PIC Procurement Fasdarsyah.
Mereka diterima langsung Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri didampingi Pembantu Direktur II Herlina Rahim dan Kepala Subbagian Administrasi Umum dan Keuangan M Yasin.
AKSI-ADB merupakan proyek kerjasama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti dengan Asian Development Bank (ADB) yang bertujuan untuk mendukung sistem pendidikan tinggi melalui pengembangan keterampilan dan pengetahuan lanjutan.
Proyek AKSI-ADB diimplementasikan di empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Jambi, Universitas Riau, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
“Tujuan kami datang ke Politeknik ATI Makassar ini untuk melihat fasilitas laboratorium yang ada di sini karena saat ini Unimal Aceh sedang menyusun penguatan layanan laboratorium,”kata Zulfikar.
Ia menjelaskan Proyek AKSI-ADB akan mendanai peningkatan kapasitas pengelolaan dan pengadaan peralatan laboratorium. Menurutnya, yang menjadi tantangan saat ini, dalam pengadaan alat di laboratorium harus memerhatikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Muhammad Basri mengakui Kementerian Perindustrian saat ini terus menggenjot penggunaan produk dalam negeri melalui pengoptimalanTKDN dan membatasi penggunaan produk impor dalam pengadaan barang ataupun jasa di instansi pemerintah.
Dengan TKDN, produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN wajib digunakan dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Produsen dalam negeri ataupun pejabat pengadaan barang dan jasa didorong untuk mengikuti ketentuan TKDN tersebut.
“Di instansi kami juga sudah menjalankan kebijakan pengadaan yang harus melihat TKDN alat yang akan dibeli yang harus mencapai 80 persen,”tambahnya.
Politeknik ATI Makassar pun sudah melakukan penandatanganan komitmen untuk penggunaan produk dalam negeri melalui pemanfaatan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).(*)