MAKASSAR-Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Perindagkop) Kabupaten Wajo, Ambo Mai bertandang ke kampus Politeknik ATI Makassar, Selasa (2/2/2021).
Didampingi Kabid Perindustrian Andi Susiana dan sejumlah staf Perindagkop Wajo, Ambo Mai diterima langsung Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri bersama Pembantu Direktur I Taufik Muchtar, serta Pembantu Direktur III Arminas.
Ambo Mai mengatakan, tujuan kedatangannya untuk membangun kerjasama dan sinergitas antara Dinas Perindagkop Wajo dengan Politeknik ATI Makassar dalam pengembangan dan pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
“Wajo memiliki sektor Industri yang sangat potensial dan di sana masih banyak bahan baku yang perlu diolah dengan menggunakan teknologi tepat guna. Saya melihat Politeknik ATI Makassar sebagai lembaga yang bisa membantu kami dalam pengembangan industri kecil menengah di Wajo,”katanya.
Salah satu sektor industri yang ingin dikembangkan Pemerintah Daerah Wajo adalah industri tekstil. Seperti diketahui, Wajo dikenal sebagai daerah penghasil kain sutera.
“Program kerja bupati Wajo ingin mengembalikan kejayaan sutera di Kabupaten Wajo dan menciptakan wirausaha baru. Jadi dengan adanya kerja sama dengan Politeknik ATI Makassar, ada jalan untuk mewujudkan hal itu,”tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Basri menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Ia mengatakan, salah satu tri dharma perguruan tinggi yang dijalankan Politeknik ATI Makassar adalah pengabdian masyarakat.
Sehingga dengan adanya kerja sama ini, dosen Politeknik ATI Makassar bisa memberikan pelatihan untuk pengembangan SDM dan IKM di Wajo.
“Kami bisa memberikan pendampingan melalui inkubator bisnis untuk melahirkan wirausaha industri baru. Sementara Teaching Factory di Politeknik ATI Makassar bisa membantu dalam pembuatan teknologinya,”katanya.
Basri melihat industri kain sutera di Wajo yang masih dikelola dengan alat manual akan lebih efisien jika menggunakan teknologi.
Ia pun berharap rencana kerja sama ini bisa segera dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak.
Saat berkeliling melihat sejumlah laboratorium di Politeknik ATI Makassar, Ambo Mai terkesan dengan alat pengering dan pengolahan biskuit tulang ikan di Laboratorium Teknologi Proses Agro. Pasalnya, Kabupaten Wajo memiliki sentra pengolahan ikan yang membutuhkan teknologi tersebut.
Alat pengolahan limbah plastik di Laboratorim Desain/CNC juga menarik perhatiannya. Di mana, sampah plastik bisa kembali diolah menjadi barang yang dapat digunakan seperti tali.
Tak hanya itu, Ambo Mai bersama rombongan juga tertarik dengan salah satu tenant binaan Inkubator Bisnis Teknologi Industri Politeknik ATI Makassar yang membudidayakan jamur tiram dan mengolahnya menjadi kerupuk. Ia berharap masyarakat Wajo juga bisa belajar tentang budidaya dan pengolahan jamur tiram.(*)