MAKASSAR-Politeknik ATI Makassar menyambut 312 mahasiswa baru yang berhasil terjaring dalam seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Ajaran 2021/2022, Senin (4/10/2021).
Penyambutan mahasiswa digelar melalui Rapat Senat Terbuka Politeknik ATI Makassar dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Tahun 2021 yang digelar secara hybrid.
Kegiatan luring hanya diikuti para anggota senat dan perwakilan mahasiswa dari empat program studi di Politeknik ATI Makassar. Sementara mahasiswa baru lainnya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PKKMB yang dilaksanakan hingga Rabu (6/10/2021) secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Dalam laporannya, Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru yang berhasil melalui seluruh tahapan seleksi.
“Jumlah mahasiswa baru yang kita terima tahun ini sebanyak 312 orang dari sekitar 1.312 pendaftar baik dari jalur JARVIS Prestasi, Bersama, maupun Mandiri,”katanya.
Rincian jumlah mahasiswa baru yang diterima tahun ini, prodi Teknik Industri Agro sebanyak 111 orang, Teknik Manufaktur Industri Agro sebanyak 59 orang, Teknik Kimia Mineral sebanya 65 orang, dan Otomasi Sistem Permesinan sebanyak 77 orang.
Basri menambahkan, kegiatan PPKMB yang dilaksanakan Politeknik ATI Makassar diharapkan dapat menjadi momen penyadaran terkait hal-hal yang bisa menghambat studi mahasiswa baru termasuk pencapaian tujuan nasional, seperti radikalisme, terorisme, plagiarisme, korupsi, dan lainnya yang akan dibawakan sejumlah pemateri.
Sejumlah pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan PKKMB tersebut, yaitu Kepala BNN Sulsel Brigjen Pol Ghiri Prawijaya, Kasubsi Psikologi Lanud Hasanuddin Lettu Kes Asep Solihin, dan Ketua IKA Alumni ATIM Prof Mansyur Ramli. Hadir pula pemateri dari mitra industri Politeknik ATI Makassar, yaitu dari PT Cogindo Daya Bersama dan PT Perkebunan Nusantara XIV.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Kementerian Perindustrian, Restu Yuni Widayati dalam arahannya mengingatkan, menjadi mahasiswa di lembaga pendidikan vokasi akan berbeda dengan mahasiswa di perguruan tinggi lainnya.
“Pada pendidikan vokasi ini kegiatan praktik akan mendominasi dibandingkan kegiatan teori sebagai upaya membangun kompetensi lulusan,”katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan, membangun kompetensi adalah langkah tepat untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa yang akan datang. Kemenperin pun menyediakan lembaga pendidikan vokasi industri yang memberikan layanan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan industri.
“Setiap unit pendidikan tinggi vokasi di lingkungan Kemenperin lahir sesuai kebutuhan yag memiliki spesifikasi dan bersifat spesifik dan teknis, seperti Politeknik ATI Makassar dengan spesialisasi industri agro dan mineral sebagai upaya mengembangkan potensi industri khususnya di luar Pulau Jawa,”tambahnya.
Kemenperin pun senantiasa mendorong unit pendidikan untuk menerapkan model pendidikan sistem ganda (dual System) sejak tahun 2018. Dengan menerapkan dual system, para lulusan akan memiliki kompetensi yang bisa langsung terserap di dunia industri. Sehingga, unit pendidikan wajib menjalin kerja sama dengan industri.
Restu menambahkan, dalam menyiapkan pendidikan vokasi yang adaptif dengan kebutuhan industri, pihaknya tidak hanya melakukan pendidikan sistem ganda. Namun, seiring perkembangan teknologi industri 4.0, Kemenperin juga telah melakukan antisipasi melalui penerapan kurikulum industri 4.0 pada unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin.
“Untuk mahasiswa termasuk di Politeknik ATI Makassar akan mendapat mata kuliah industri 4.0 dan juga mata kuliah transformasi industri 4.0. Dengan demikian, mahasiswa dapat memahami tentang industri 4.0 hingga memberikan solusi bagi industri dalam bertransformasi menerapkan industri 4.0,”jelasnya.(*)