MAKASSAR-Politeknik ATI Makassar menunjukkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi vokasi di bawah naungan Kementerian Perindustrian yang mampu mencetak SDM industri siap kerja. Hal ini dibuktikan dengan angka serapan alumni tahun 2022 yang sudah bekerja sebelum diwisuda mencapai 59,47 persen.
Mereka telah bekerja di sejumlah perusahaan industri, seperti PT Semen Indonesia Gresik, PT IMIP Morowali, PT Semen Tonasa, PT Suryamas Megah Steel Surabaya, PT Baja Fabrikasi Indo, PT Jasa Mutu Mineral Indonesia, dan PT Sulsel Citra Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri dalam acara Wisuda ke-38 Ahli Madya yang digelar di Claro Hotel Makassar, Kamis (24/11/2022).
Acara wisuda diikuti 528 orang yang terdiri dari 319 wisudawan program studi D3 dan 209 lulusan Program Vokasi Industri Setara D1 kerjasama dengan sejumlah mitra industri dan pemerintah daerah. Seperti PT Pupuk Kaltim, Kawasan Industri Mempawah, Pemerintah Kabupaten Barru, PT Petrokimia Gresik, dan PT Feather Ink Indonesia.
Turut hadir dalam acara wisuda Sekretaris BPSDMI Kemenperin Yedi Sabaryadi, Tenaga Ahli Bidang Vokasi BPSDMI Mujiyono, dan Kepala Pusbindiklat SDM Aparatur Dadi Marhadi.
“Serapan alumni tahun 2021 sudah mencapai 100%. Sementara angka serapan alumni tahun 2022 akan terus bertambah karena beberapa perusahaan telah mengatur jadwal dengan unit Career Develoment Center Politeknik ATI Makassar,”kata Basri.
Pada kesempatan tersebut Basri juga menyampaikan, Politeknik ATI Makassar juga telah menghibahkan alat yang merupakan hasil tugas akhir mahasiswa untuk pengembangan industri kecil dan menengah di Sulawesi Selatan.
Seperti mesin penggembur tanah ke kelompok tani di Pinrang, Mesin Pengupas Kulit Kopi di Bantaeng, Mesin Pengaduk Adonan Bata Merah dan Alat Pengembang Roti Otomatis di Gowa, serta Alat Pengendali air otomatis di Maros. Hibah alat ke IKM tersebut juga berkat kolaborasi mahasiswa dengan dosen melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
Sementara itu, Yedi Sabaryadi mengapresiasi angka serapan lulusan Politeknik ATI Makassar yang telah bekerja sebelum diwisuda. Namun, ia berharap angka serapan harus mencapai 100 persen maksimal enam bulan setelah lulusan diwisuda.
Yedi menyampaikan merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri manufaktur menjadi sektor yang konsisten dalam memberikan kontribusi paling besar terhadap PDB nasional.
“Hal ini menunjukkan sektor industri manufaktur sangat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”katanya.
Untuk itu, pembangunan SDM industri sebagai pilar penting dalam pembangunan di samping menarik investasi baru dan penguasaan teknologi akan terus dilakukan Kementerian Perindustrian guna melahirkan SDM industri yang unggul dan bertaraf global.