MAKASSAR-Politeknik ATI Makassar menjalani Asesmen TVET 4.0 yang dilaksanakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian pada 18-20 Oktober 2022.
TVET 4.0 merupakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri 4.0 yang dilaksanakan di unit pendidikan, termasuk di Politeknik ATI Makassar. Tim asesor TVET 4.0 yang melakukan asesmen di Politeknik ATI Makassar, yaitu Christine Effendy, Mareta Pratiwi, dan Mufidah.
Christine Effendy menyampaikan, Asesmen TVET 4.0 merupakan instrumen untuk mengukur level implementasi TVET 4.0 pada unit pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian. Asesmen ini dilakukan untuk memaksimalkan penerapan Industri 4.0 pada unit pendidikan.
Hal tersebut sebagai upaya Kemenperin memperkuat kompetensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri agar lebih siap menghadapi era industri 4.0 di Indonesia.
“Asesmen TVET 4.0 ini adalah instrumen satu-satunya di Indonesia dan Kemenperin yang melaksanakan pertama kali. Ke depan, kami akan mensosialisasikan Asesmen TVET 4.0 di kementerian atau lembaga lain,”
katanya.
Melalui asesmen tersebut dapat menjadi acuan bagi unit pendidikan untuk menyusun strategis dan menentukan prioritas dalam implementasi Industri 4.0 karena pendidikan vokasi harus mampu beradaptasi sesuai dengan kebutuhan industri 4.0.
Selain bagi unit pendidikan, Asesment TVET 4.0 juga memberikan manfaat bagi industri maupun pemangku kepentingan lainnya. Hasil asesmen dapat menjadi referensi bagi industri untuk memilih mitranya dalam mengembangkan keterampilan 4.0 sesuai kebutuhan industri.
Ada empat dimensi yang diukur dalam asesmen ini, yaitu kepemimpinan dan pengelolaan atau manajemen, keluaran dan hasil, proses, dan inputnya. Hasil asesmennya akan menunjukkan level 0-4 terkait kesiapan unit pendidikan dalam penerapan Industri 4.0. Selain manajemen, sejumlah pihak turut dimintai testimoni dalam asesmen ini, antara lain mahasiswa, alumni, dan mitra industri.
Sementara itu, Direktur Politeknik ATI Makassar mengatakan, penerapan industri 4.0 telah dijalankan yang diarahkan pada Advanced Manufacturing.
“Sesuai kebijakan dari BPSDMI Kemenperin, kami telah membentuk tim Advanced Manufacuring 4.0. Namun, saat ini bukan lagi hanya sekadar tim, tapi telah menjadi unit Transformasi Digital 4.0,”katanya.
Unit Transformasi Digital 4.0 bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sarana dan prasarana yang menunjang industri 4.0 serta sistem informasi manajemen berbasis teknologi digital dalam rangka membangun sistem layanan yang lebih efektif, effisien, dan handal serta sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan/kebijakan pimpinan.(*)