
MAKASSAR– Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Program Studi Teknik Manufaktur Industri Agro Politeknik ATI Makassar sukses menggelar Welding Competition Vol. III Tahun 2025 bertajuk “Mewujudkan SDM Industri Berkompetensi untuk Menunjang Dunia Industri” pada 16–18 Juni 2025.
Kompetisi ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Politeknik ATI Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Dewantara, Politeknik Samarinda, Politeknik Negeri Manado, Universitas Halu Oleo, Universitas Fajar, STITEK Dharma Yadi Makassar, Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng, dan Politeknik Industri Logam Morowali.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Kementerian Perindustrian RI, Wulan Aprilianti Permatasari. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya penguatan kompetensi mahasiswa vokasi agar mampu menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang.
“Kompetisi ini bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga merupakan bagian dari proses pembelajaran, penguatan kompetensi, dan pembentukan karakter para mahasiswa, khususnya di bidang pengelasan,”kata Wulan.
Welding Competition Vol. III juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri. PT Pupuk Kaltim sebagai sponsor utama turut mendukung penuh jalannya kompetisi. Selain itu menggandeng PT Industri Kapal Indonesia, Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, dan Asosiasi Pengelasan Indonesia (API-IWS) sebagai juri eksternal.
Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan PT Pupuk Kalimantan Timur, Ratih Ayu Puspita dan Plt. Direktur Utama PT IKI Suhan Iksan.

Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia dan peserta. Ia menekankan welding bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi perpaduan seni, presisi, dan ketekunan yang menjadi kunci dalam mendukung kemajuan industri nasional.
“Kebutuhan akan profesi welder di sektor industri terus mengalami peningkatan. Saya berharap, dari kompetisi ini lahir welder-welder muda yang terampil secara teknis dan mampu menjawab tangtangan industri nasional maupun global,” kata Basri.
Penyelenggaraan lomba dilakukan dalam dua tahap seleksi, yaitu Ujian Teori untuk mengukur pemahaman peserta terhadap konsep dan prosedur pengelasan, serta Ujian Praktik untuk menilai keterampilan teknis dan ketepatan dalam melakukan pengelasan secara langsung.
Dalam kompetisi ini, Juara 1 diraih oleh Politeknik ATI Makassar, Juara 2 oleh Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng, dan Juara 3 oleh Politeknik Negeri Manado.(*)