
MAKASSAR-Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan melirik Politeknik ATI Makassar menjadi Pusat Pelatihan dan Sertifikasi Bahasa Jepang untuk pelaksanaan Japan Foundation Test (JFT) di Makassar.
Hal tersebut dibahas saat kunjungan Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri ke BP3MI Sulsel, Jumat (13/6/2025). Muhammad Basri disambut Kepala BP3MI Sulsel, Dharma Saputra.
Pada kesempatan tersebut, Dharma mengungkapkan jumlah warga Sulsel yang menjadi pekerja migran di Jepang cukup tinggi, namun karena keterbatasan tempat pelaksanaan sertifikasi Bahasa Jepang di Makassar, mereka harus mengikuti pelatihan dan sertifikasi di luar Pulau Sulawesi. Sehingga banyak yang sekalian mengurus e-PMI di BP3MI yang ada di Pulau Jawa, bukan di BP3MI Sulawesi Selatan.
“Kami akan mengusulkan Politeknik ATI Makassar ke Japan Foundation untuk disurvei sebagai tempat sertifikasi Bahasa Jepang. Semoga Politeknik ATI Makassar bisa memenuhi standar yang ditetapkan Japan Foundation seperti sarana dan prasarananya,”kata Dharma.
Basri menyambut baik sinergitas dengan BP3MI Sulsel dalam penyiapan tenaga kerja profesional ke luar negeri. Terlebih, Politeknik ATI Makassar memiliki program kelas kerjasama internasional dengan industri di Jepang di bidang pengelasan.
Politeknik ATI Makassar juga telah didukung Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan 44 skema kompetensi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa yang dapat bekerja sama untuk menyelenggarakan sertifikasi Bahasa Jepang.
“Kami percaya sinergi antara institusi pendidikan vokasi dengan Lembaga pemerintah seperti BP3MI Sulsel akan menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing sdm industri kita di pasar global,”kata Basri.
Untuk itu, pihak Politeknik ATI Makassar dan BP3MI Sulsel akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama dalam waktu dekat.