Satuan Pengawas Internal

Politeknik ATI Makassar

ASPEK  MANAJEMEN RESIKO INSTANSI PEMERINTAH

anajemen risiko sebagai salah satu tools untuk mengelola organisasi telah semakin mengemuka dan merupakan salah satu kunci dalam pelaksanaan good governance. Ketika melaksanakan manajemen risiko, akan dirasakan kebutuhan-kebutuhan antara lain, bagaimana mengidentifikasi risiko, bagaimana menilai risiko, atau bagaimana mengukur risiko.

 Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan sistematis untuk menentukan tindakan terbaik dalam kondisi ketidakpastian. Proses manajemen risiko yang lengkap dimulai dari penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko serta dilengkapi dengan adanya komunikasi dan konsultasi pada masing-masing tahapan dan monitoring-reviu. Manfaat manajemen risiko sektor publik diantaranya:

  1. Manajemen risiko membantu menaksir dampak risiko untuk dapat memastikan bahwa risiko telah dikelola, dan pengelolaan diarahkan untuk mengurangi risiko;
  2. Manajemen risiko membantu memprioritaskan, misalnya di area mana instansi sektor publik memiliki risiko besar dalam pencapaian hasil programnya, sehingga sumber daya dapat diarahkan terutama kepada area dengan risiko tinggi;
  3. Manajemen risiko dapat membantu meminimalkan pemborosan, kecurangan (fraud), dan kesalahan;
  4. Manajemen risiko membantu menilai opsi-opsi menyangkut peluang pelayanan dan hasil yang lebih baik, serta apa yang perlu dilakukan untuk mengelola risiko-risiko yang muncul berkaitan dengan opsi tersebut;

 Untuk melaksanakan manajemen risiko yang efektif diperlukan perubahan signifikan pada budaya organisasi, sehingga manajemen risiko sektor publik menyatu dalam perilaku dan aktivitas seluruh lini organisasi. Dengan mempertimbangkan persepsi instansi dan publik terhadap risiko, serta sumber daya yang tersedia pada instansi, manajemen risiko sektor publik membutuhkan komitmen mulai dari pimpinan puncak sampai pegawai tingkat bawah. Untuk memulainya, diperlukan pemahaman mendasar tentang risiko, bagaimana menilainya (assessing risks), menangani, dan memonitor serta mengkomunikasikannya.

 Penerapan manajemen risiko yang efektif akan membantu instansi pemerintah untuk meminimalkan dampak risiko yang berpotensi menghambat dalam mencapai tujuannya, serta memaksimalkan nilai bagi para stakeholders. Untuk itu, guna meminimalkan dampak risiko, diperlukan upaya manajemen mengidentifikasi, menilai, serta mengelola risiko tersebut. Proses inilah yang kemudian dikenal sebagai manajemen risiko.

 

(Sumber: www.bpkp.go.id)

Lihat juga…

ISO 37001 TENTANG ANTI SUAP

SNI ISO 37001:2016 atau Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) merupakan adopsi dari ISO 37001:2016. Sistem manajemen...

APA ITU PIPK ?

Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) merupakan pengendalian yang spesifik dirancang untuk memberi...